Cara Beternak Ayam Kampung/ Buras
- Asave Dody
- Sep 26, 2017
- 3 min read

Cara Beternak Ayam Buras/ Kampung - Budidaya Petani. Di Indonesia perkembangan ayam buras/ bukan ras atau lebih dikenal dgn sebutan ayam kampung berkembang pesat telah banyak dipelihara atau diternak oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum.
Dgn pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg & betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yg intensif pada ayam buras, dpt meningkatkan produksi telur & daging, dpt mencegah wabah penyakit & memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi : bibit, pemeliharaan, perkandangan, pakan & pencegahan penyakit.
BIBIT AYAM KAMPUNG
Ciri-ciri bibit yg baik :
Ayam jantan
Badan kuat & panjang.
Tulang supit rapat.
Sayap kuat & bulu-bulunya teratur rapih.
Paruh bersih.
Mata jernih.
Kaki & kuku bersih, sisik-sisik teratur.
Terdpt taji.
Ayam betina (petelur) yg baik
Kepala halus.
Matanya terang/jernih.
Mukanya sedang (tidak terlalu lebar).
Paruh pendek & kuat.
Jengger & pial halus.
Badannya cukup besar & perutnya luas.
Jarak antara tulang dada & tulang belakang ± 4 jari.
Jarak antara tulang pubis ± 3 jari.
PEMELIHARAAN AYAM KAMPUNG
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas & mencari pakan sendiri).
Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
Intensif (ayam dikandangkan & diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan kpd induk atau induk buatan.
Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir ( 2 tahun).
Utk memperoleh telur tetas yg baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan utk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
KANDANGAN AYAM KAMPUNG
Fungsi kandang yaitu :
Utk tempat berteduh dari panas & hujan.
Sbg tempat bermalam.
Utk memudahkan tata laksana.
Syarat kandang yg baik, yaitu :
Cukup mendpt sinar matahari.
Cukup mendpt angin atau udara segar.
Jauh dari kediaman rumah sendiri.
Bersih.
Sesuai kebutuhan (umur & keadannya).
Kepadatan yg sesuai.
Kandang dibuat dari bahan yg murah, mudah didpt & tahan lama.
Kepadatan kandang :
Anak ayam beserta induk : 1 - 2 m 2 utk 20 - 25 ekor anak ayam & 1 - 2 induk.
Ayam dara 1 m 2 utk 14 - 16 ekor.
Ayam masa bertelur, 1 - 2 m 2 utk 6 ekor & pejantan 1 ekor.
PAKAN AYAM KAMPUNG
Zat-zat makanan yg dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral & air. Adapun konsumsi pakan adalah sbg berikut :
Anak ayam dara 15 gram/hari
Minggu I-III 30 gram/hari
Minggu III-V 60 gram/hari
Minggu VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
Induk 100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi & sore, sedangkan air minum diberikan setiap saat.
PENYAKIT & PENCEGAHAN AYAM KAMPUNG
ND = Necastle Desease = Tetelo Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 minggu & 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
Cacingan Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional.
CRD (pernafasan) Pengobatan : Chlortetacyclin (dosis 100-200 gr/ton ransum) atau tylosin (dosis 800 -1000 gr/ton ransum).
Berak Darah Pengobatan : Prepara Sulfa atau anyrolium dilarutkan dlm air minum, dosis 0,012 -0,024% utk 3 - 5 hari.
Pilek Pengobatan : sulfadimetoxine 0,05% dilarutkan dlm air minum selama 5 -7 hari.
Cacar Pencegahannya : vaksinasi 1 kali setelah lepas induk.
PEMILIHAN BIBIT AYAM BURAS
PEDOMAN TEKNIS
Calon induk betina:
sehat & tidak cacat
lincah & gesit
mata bening & bulat
rongga perut elastis
tidak mempunyai sifat kanibal
bebas dari penyakit
umur 5 - 12 bulan.
Calon pejantan:
sehat & tidak cacat
penampilan tegap
bulu halus & mengkilap
tidak mempunyai sifat kanibal
umur 8 - 24 bulan. Jumlah induk & pejantan disesuaikan dgn kondisi & umurnya antara 8 - 10 : 1
PENETASAN ALAMI AYAM BURAS
KELUARAN Sangkar tetas dgn hasil daya tetas tinggi.
BAHAN Bambu, kawat, paku, rumput kering.
ALAT Gergaji, pisau serut, palu, tang, dll.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA AYAM MAMPUNG
Sangkar penetasan dibuat dari bambu berbentuk kerucut dgn suhu penetasan dlm sangkar pengeraman cukup baik.
Cara pembuatan:
Potong bambu berdiameter 25 - 50 cm sepanjang 125 cm, 1/3 bagian harus berada di atas ruas sedangkan yg 2/3 bagiannya sbg tiang penyangga.
satu pertiga dari bambu bagian atas dibelah-belah kecil ( 1-1,5 cm), dihaluskan, kemudian dianyam dgn belahan bambu tipis, dimulai dari bagian ujung bawah belahan bambu, sehingga berbentuk kerucut.
Bagian ujung paling atas diikat dgn kawat tali, agar ayaman tidak lepas.
Sangkar diletakkan di tempat yg aman & jauh dari keramaian & terhindar dari gangguan hewan liar.
Bagian bawah sangkar dialasi dgn rumput kering, yg merupakan alas/tempat diletakkannya telur & sekaligus sbg tempat penetasan.
Sangkar penetasan kerucut ini menghasilkan daya tetas telur 77,37 %, kematian embriyo 16,64 %, suhu maksimum 102,3°C & suhu minimum 83,5°C.
Demikian Ayam Kampung: Beternak Ayam Kampung/ Buras, semoga bermanfaat.
Comentários